Di antara banyak efek samping yang tidak menyenangkan dari pengobatan kemoterapi, peneliti baru saja dikonfirmasi salah satunya yaitu: kemo Brain. Istilah ini mengacu pada kabut mental pasien yang kemoterapi melaporkan merasa selama dan setelah pengobatan. Menurut Jame Abraham, seorang profesor di Universitas Virginia Barat, sekitar seperempat dari pasien yang menjalani kemoterapi mengalami kesulitan fokus, pengolahan angka, dan menggunakan memori jangka pendek.
Sebuah studi terbaru poin ke penyebabnya. Penelitian ini didasarkan pada PET ( positron emission tomography) scanning otak untuk memeriksa aliran darah otak, penanda untuk aktivitas otak. Abraham dan rekan memindai otak dari 128 pasien kanker payudara sebelum kemoterapi dimulai dan kemudian 6 bulan kemudian. Hasil penelitian menunjukkan penurunan yang signifikan dalam aktivitas di daerah yang bertanggung jawab untuk memori,, perhatian perencanaan dan prioritas.
Temuan ini tidak segera berguna untuk mengobati atau mencegah kondisi otak kemo, namun bukti keras dan cepat dapat menghibur mereka lupa kemo yang berhubungan mengalami. Dan untungnya otak kemo hampir selalu bersifat sementara: proses mental pasien biasanya kembali normal dalam waktu satu atau dua tahun setelah perawatan berakhir kemoterapi.
Sebuah studi terbaru poin ke penyebabnya. Penelitian ini didasarkan pada PET ( positron emission tomography) scanning otak untuk memeriksa aliran darah otak, penanda untuk aktivitas otak. Abraham dan rekan memindai otak dari 128 pasien kanker payudara sebelum kemoterapi dimulai dan kemudian 6 bulan kemudian. Hasil penelitian menunjukkan penurunan yang signifikan dalam aktivitas di daerah yang bertanggung jawab untuk memori,, perhatian perencanaan dan prioritas.
Temuan ini tidak segera berguna untuk mengobati atau mencegah kondisi otak kemo, namun bukti keras dan cepat dapat menghibur mereka lupa kemo yang berhubungan mengalami. Dan untungnya otak kemo hampir selalu bersifat sementara: proses mental pasien biasanya kembali normal dalam waktu satu atau dua tahun setelah perawatan berakhir kemoterapi.
sumber.. Lisa Raffensperger